Prodi IQT Menyelenggarakan Pelatihan Vokasi Al-Qur’an Bahasa Isyarat
Kudus, 5 Maret 2024, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Kudus menyelenggarakan pelatihan Vokasi dengan tema "Pengenalan Mushaf Al-Qur'an Isyarat: Teori dan Praktik" bertempat di gedung lab terpadu lantai 3. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ), Jakarta yaitu Mustakim, Lc, M.Ag. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mahasiswa Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Kudus mempelajari Al-Qur'an dengan menggunakan bahasa isyarat.
Al-Qur’an berbahasa isyarat ini adalah pertama di dunia yang memberikan akses kepada penyandang disabilitas tuna rungu untuk membaca ayat-ayat al-Qur’an.  Maka kehadiran al-Qur’an berbahasa isyarat menjadi penting untuk dipelajari supaya para saudara-saudara muslim yang berkebutuhan khusus tersebut mampu untuk membaca al-Qur’an.
Pelatihan vokasi ini diikuti oleh mahasiswa semester 6 untuk mendukung memperdalam pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa tentang Al-Qur'an bahasa isyarat. Wakil Dekan 1 Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Dr. Abdul Karim, S.S, M.A menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks pengembangan akademik dan sosial mahasiswa. “Melalui pelatihan seperti ini, Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir IAIN Kudus menunjukkan perannya tidak hanya sebagai lembaga pendidikan yang menyediakan pengetahuan akademik tetapi juga mempromosikan pemahaman dan empati terhadap kebutuhan masyarakat yang lebih luas, khususnya masyarakat yang berkebutuhan khususâ€
Kapordi IQT Ulfah Rahmawati, M.Pd.I menyampaikan bahwa “pelatihan ini menjadi penting untuk dilaksanakan karena al-Qur’an bahasa isyarat ini masih belum banyak yang mengkaji dan termasuk tema baru. Di samping itu hadirnya al-Qur’an bahasa isyarat ini juga meneguhkan kepedulian kepada saudara-sadara kita yang berkebutuhan khusus untuk tetap mampu mengakses ayat-ayat al-Qur’anâ€
Selama pelatihan, peserta diberikan materi teori yang meliputi pengenalan huruf dengan mempraktikkan menggunakan tangan kanan. Selain itu, sesi praktik juga diselenggarakan untuk memungkinkan peserta langsung menerapkan apa yang telah mereka pelajari dalam situasi nyata.
Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari mahasiswa semester 6, banyak di antara mahasiswa yang menyatakan bahwa pelatihan ini telah membuat mahasiswa menyadari terhadap pentingnya inklusivitas dalam praktik keagamaan. Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam mempelajari Al-Qur'an dengan bahasa isyarat tetapi juga untuk mendukung mereka dalam mempersiapkan diri menjadi sarjana yang kompeten dan sensitif terhadap keberagaman dan inklusivitas.
Selanjutnya, diharapkan bahwa pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini akan dibawa oleh mahasiswa ke dalam komunitas mereka, mendorong dialog dan praktik yang lebih inklusif dalam keagamaan.