Mahasiswa IQT Belajar Studi Tafsir Dalam Merespon Era Tekhnologi 5.0 di Hidayatul Qur’an, Jombang
Rabu/22/05/24 bertempat di pondok pesantren Hidayatul Qur’an, Jombang di bawah asuhan Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi., L.c., MA mahasiswa Prodi Ilmu al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus mengadakan PKL (Praktik Kerja Lapangan) untuk belajar langsung dengan ulama muda dan ahli tafsir yaitu Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi., L.c., MA yang akrab disapa dengan nama Gus Awis.
Hadir rombongan dari IAIN kudus, Wadek 1 Bidang Akademik Dr. Abdul Karim, SS., MA, Kabag Ushuluddin H. Farid Al Zasal, S.Ag., S.S Kaprodi dan Sekprodi dari IQT dan IH serta segenap DPL Dosen Pembimbing Lapangan.
Gus Awis adalah salah satu ulama muda Indonesia yang sangat produktif menulis sudah cukup banyak karya-karyanya yang telah dihasilkan oleh beliau seperti Muhadarat fi ilm al-lughat al-ijtima’i (Ilmu Bahasa), Ilmu at-tafsir, Usuluhu wa manahijuhu (ilmu tafsir), Mawarid al-bayan fi ulum al-qur’an (ilmu al-Quran), Shafa’ al-lisan fi I’rob al-qur’an, Surat al-fatihah wa as-sajdah wa al-insan (Ilmu I’rab), Irsyad ad-darisin fi ijma’ al-mufassirin (ilmu tafsir), Jam’ al-abir fi kutub at-tafsir (Ilmu Tafsir), Majma’ al-bahrain fi ahadits at-tafsir min as-sahihain, Asy-syamil fi balaghat al-qur’an (Ilmu Balaghah atau Retorika Al-Qur’an), Jadawil al-fusul fi ilm al-usul (usul fikih), Al-mukhtasar al-latif fi ulum al-hadits as-syarif (Ilmu Hadis) Mabahits fi Ma’ani al-Qur’an dan Karya terbaru beliau hidayatul quran fi tafsiril quran bil quran.
Melihat karya-karyanya yang sangat luar biasa, maka tak berlebihan jika mahasiswa Prodi IQT mengadakan kegiatan PKL di Pon.Pes yang beliau asuh. Mengangkat tema “Merevitalisasi Studi Tafsir Dalam Merespon Era Tekhnologi 5.0 “
Dalam sambutan atas nama Dekan Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus Dr. Abdul Karim, SS., MA mengucapkan banyak terima kasih atas bersedianya Pon. Pes Hidayatul Qur’an menerima rombongan dari Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus untuk kegeiatan PKL Mahasiswa IQT. Wadek 1 yang juga sebagai Ketua GSN (Gerakan Santri Nusantara) tersbebut berharap mahasiswa mampu memanfaatkan momentum PKL untuk ngalap berkah dan sekaligus menambah ilmu tentang studi tafsir langsung dengan ahlinya yaitu Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi., L.c., MA seorang ulama muda inspiratif dan kaya akan ilmu, khususnya bidang al-Qur’an dan tafsir.
Sedangkan Gus Awis mengawali pemaparannya dengan menyampaikan hubungan genealogi keilmuan ulama salaf dan kontemporer harus bisa dipahami dengan baik supaya mampu memahami peta dan nalar keilmuannya dalam konteks studi tafsir.
Untuk membangkitkan atau merevitalisasi kajian tafsir dalam merespon perkembangan era tekhnologi 5.0 ada tiga hal yang harus diperhatikan. 1) Kajian sanad tafsir. kajian ini untuk memahami bagaimana perjalanan riwayat sekaligus bagaimana validitas dan juga kualitas perawi. Studi ini adalah untuk mengapresiasi dan sekaligus memahami rantai ilmu karena tidak ada mufasir yang berangkat dari kosong. Maka belajar sanad tafsir ini untuk menjaga khazanah keilmuan para ulama salaf serta memahami nalar para ulama berinteraksi dengan al-Quran. 2). Ijmak tafsir. konsesnsus tafsir para ulama ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran dan menghindari dari kesesatan 3). Kritik tafsir. sudi kritik tafsir dimaksudkan untuk menjaga obyektifitas nalar disamping itu juga untuk menjaga keberlangsungan proses penafsiran. Semisal jika ada seorang yang tidak atau kurang setuju dengan hasil suatu tafsir maka yang bersangkutan harus mengkoreksi menurut analisanya dengan menghadirkan tafsir tandingan hal ini dimaksudkan untuk melahirkan produk tafsir-tafsir baru. Dengan demikian akan terjadi keberlangsungan penafsiran dan kahzanah tafsir akan semakin kaya.
Di akhir pemaparan dibuka sesi tanya jawab kemudian foto bersama dan ramah tamah. Semoga kegiatan PKL ini memberi horison baru bagi mahasiswa untuk semakin memeperdalam khazanah keilmuan tafsir.