Program Akselerasi Seri ke 3 : Teori-Teori Sosial Sebagai Alat Bantu Dalam Penelitian Tafsir

Blog Single

Selasa 31 Januari 2023 pukul 09.00 WIB bertempat di lantai 3 ruang Lab. IQT Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus, Prodi IQT mengadakan program akselerasi seri ke 3 dengan tema mencari dan menggunakan teori dalam penelitian tafsir. Pembicara dalam seri ke 3 ini adalah Dr. Fauzan Adim, MA dosen Pasca Sarjana dan sekaligus sekretaris Prodi HKI (Hukum Keluarga Islam) dan Waffada Arief Najiyya, S.Th.I., M.A. dosen IQT.

Kegiatan ini adalah rangkaian dari segenap usaha untuk memotivasi mahasiswa semester 8 ke atas supaya segera menyelesaikan skripsinya. Fauzan Adim yang juga mantan staff kedutan Maroko menyampaikan paparannya bahwa dalam studi tafsir memahami kondisi sosio-kultural masyarakat akan ikut andil mempengaruhi pada produk penafsiran. Sehingga kondisi masyarakat yang berbeda boleh jadi menghasilkan pemahaman pada suatu ayat yang berbeda meskipun ayatnya sama. Maka mengkaji secara mendalam teori-teori sosial seperti sosiologi, antropologi, psikologi, gender/feminisme dan lain sebagainya menjadi penting untuk menangkap substansi kandungan dari ayat-ayat al-Qur’an. Teori-teori social tersebut berperan sebagai alat bantu untuk mengkaji ayat-ayat al-Qur’an supaya hidden meaningnya bisa dihadirkan melalui proses interpretasi.  Semisal para mahasiswa jika ingin mengkaji surah al-maun bisa jadi akan menghasilkan pemahaman yang berbeda jika dikaji dengan perspektif filantropi. Pemahamana berbeda bukan berarti salah selama mengikuti kaidah ilmiah dan bisa dipertanggung jawabkan.

Waffada Arief Najiyya sebagai pemateri ke dua mengibaratkan teori dalam penelitian seperti rambu-rambu jalan, dia berfungsi sebagai penunjuk arah supaya tidak tersesat dan sampai tujuan yang dimaksud. Begitu juga degan fungsi teori dalam penelitian, teori digunakan sebagai pemandu (guide) bagi peneliti supaya tidak salah dalam melakukan analisis sehingga hasil dari penelitian bisa memenuhi kaidah-kaidah ilmiah. Tanpa menggunakan teori hasil penelitian pustaka hanya menjadi review bacaan sedangkan penelitian lapangan tanpa teori hanya menjadi laporan kegiatan.     

 

     

Share this Post1: