Mahasiswa IQT Belajar Praktik Vernakularisasi Tafsir di Ashodiqiyah, Semarang

Blog Single

Senin, 22 Mei 2023 mahasiswa prodi ilmu al Qur’an dan Tafsir (IQT) berkunjung ke Pon.Pes Ashodiqiyah, Semarang yang diasuh oleh Dr (HC) KH. Shodiq Hamzah. Kunjungan ini dalam rangka PKL (Praktik Kerja Lapangan) adapun tema PKL adalah Vernakularisasi Tafsir Nussantara (Tafsir al-Bayan). Tema ini diambil karena Kyai Shodiq adalah salah satu ulama terkemuka dalam bidang tafsir yang berhasil mengarang kitab tafsir berbahasa jawa dengan judul tafsir al-Bayan. Karya ini menjadi salah satu karya penting dalam konteks pengembangan dan pribumisasi ayat-ayat al-Qur’an dalam konteks jawa. Oleh karena itu, kehadiran mahasiswa Prodi IQT ini untuk belajar lebih mendalam bagaimana mem-vernakularisasi-kan tafsir supaya mudah dipahami oleh khayalak luas.

Kya Shodiq pernah nyantri di Pon.Pes Futuhiyah, Mranggen dan studi lanjut di Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta dengan gelar BA. Melihat jejak rekam kyai Shodiq yang belajar tidak hanya di pesantren tapi juga di pendidikan formal menunjukan bahwa beliau menaruh perhatian yang besar pada dunia pendidikan.

Adapun sejarah penyusunan kitab tafsir al-Bayan ini adalah mimpi dari ayahanda beliau yang meminta supaya menulis kitab tafsir yang mampu difahami oleh orang-orang awam. Ini-lah titik awal dari embrio penulisan al-Bayan. Untuk memantapkan penulisan tafsir ini beliau mengawali dengan menafsirkan surah al-Fatihah dan diuji cobakan pada jamaah beliau, khusunya yang masih awam apakah bisa memahami tulisan beliau, ternyata  karya tulis beliau pada surah al-Fatihah difahami cukup baik, akhirnya beliau memantapkan untuk menulis seluruh ayat-ayat al-Qur’an yang berjumlah 30 jus.  Dalam menyusun kitab tafsir ini beliau selalu berwudhu sebelum menulis dan seringkali dilakukan penulisannya pada waktu selesai sholat subuh.

Adapun model penulisan dari tafsir ini adalah mengelompokan ayat-ayat sesuai dengan munsasabahnya kemudian diberi keterangan apakah masuk kategori maki atau madani. Diterangkan juga apa fadhilah/keutamaan dari suatu surat dan apa asbabun nuzulnya dan diberi arti kata per kata yang dialih bahasakan dalam bahasa jawa.

Karya kitab tafsir al bayan ini sangat ilmiah karena didasarkan pada kitab-kitab tafsir sebelumnya yang sudah dibuat oleh para ulama tafsir. Kyai Shodiq menyampaikan al-bayan ini merujuk lebih dari 42 kitab tafsir. Beliau berucap bahwa karya beliau ini adalah mengalih bahasakan dari kitab-kitab tafsir sebelumnya dengan bahasa yang lugas, padat dan mudah dipahami orang-orang awam. Adapun corak dari kitab tafsir berbahasa jawa ini lebih pada sisi lughot (grammatika) ini tak mengherankan karena Kyai Shodiq adalah pakar kitab alfiyah bahkan semasa waktu masih di Futuhiyah beliau diberi amanat untuk mengajar alfiyah pada para santri-santri.   

Atas usaha yang luar biasa dari Kyai Shodiq yang telah mampu menyelesaikan penulisan kitab tafsir al-Bayan selama dua tahun, maka tak mengherankan jika karya beliau ini (Tafsir al-Bayan) mendapatkan pengakuan akademik oleh UIN Walisongo, Semarang dan menganugrahkan beliau gelar Doktor dalam bidang ilmu tafsir.  

Pada kegiatan PKL ini hadir Dekan Fakultas Ushuluddin, Dr. H. Ahamad Atabik, LC, MA, Kaprodi IQT Ulfah Rahmawati, M.Pd.I, Skeprodi Dr. Abdul Fatah, M.Si dan juga DPL Tholib Khoirul Warro, M.Ag kunjungan mahasiswa IQT ke Ashodiqiyah ini benar-benar memberikan wawasan baru bagi mahasiswa dalam usaha membumikan pesan-pesan ilahi dalam konteks kedaerahan.   

 

Share this Post1: